thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks

Bersama Mentari

Mentari di pagi hari di lereng desa Karangrejo Karanganyar Jawa Tengah

Labirin Palaihari

Salah satu tempat wisata yang berada di agrowisata PKK Tambang Ulang, Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan

Wisata Bunga

Bunga yang cukup langka unik dan indah

Silaturahim Mudik 2012

Kegiata anak-anak saat berkunjung di Kota Karanganyar pada acara Silaturahim keluarga

Bukan Tukang Photo

Foto ini diambil must_eddy dalam perjalanan dari Pasar Apung kota Banjarmasin 8 September'16 di pagi hari (di https://www.flickr.com/photos/must_eddy)

Galuh Cempaka

"Dibumiku sugih kaya. Basambunyian Galuh Campaka. Wadah basimpan batu mulia. Basambunyian Galuh Campaka. Jadi idaman seluruh bangsa.."
www.youtube.com/watch?v=4aHiJQxlMjQ

"Lokasi Pendulangan Intan Cempaka"
Sebuah penggalan bait lagu "Galuh Campaka"  karya A. Thamrin yang berbahasa Banjar. Menggambarkan isi perut bumi Cempaka yang terletak di sebelah selatan kota Banjarbaru berisi batu mulia. Tampaknya lagu ini tinggal sebuah lagu "kenangan lama" tentang ditemukannya sebuah batu mulia sebesar telur burung merpati pada tahun 1965. Impian dan harapan atau bahkan kejutan masih ditunggu para pendulang intan di desa Cempaka Banjarbaru Kalimantan selatan ini.

Di liburan sekolah atau diujung akhir tahun 2012 kami mengajak keluarga menengok kesibukan para pendulang intan di daerah Cempaka. Sebuah daerah yang tidak jauh  dan hanya ditempuh  kurang dari setengah jam ini dari tempat tinggal kami di kota Banjarbaru. "Kayak-nya" kurang lengkap tinggal 5 tahun di Banjarbaru tidak mengenal langsung daerah Cempaka ini.



Keberadaan batu mulia pernah membuat wilayah Banjar gempar. Pada 47 tahun silam, tepatnya 26 Agustus 1965, ditemukan sebuah intan cukup besar. Banyak yang berpendapat, intan temuan kelompok pendulang yang diketuai H Madsalam itu seukuran telur burung merpati. Lokasinya di Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, yang kini masuk ke wilayah Banjarbaru (dulu wilayah Kabupaten Banjar dengan ibu kota Martapura). Intan yang diberi nama Trisakti oleh presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, itu disebut-sebut memiliki berat 166,75 karat. Harganya saat itu, menurut Tajuddin Noor Ganie, penulis buku Tragedi Intan Trisakti, Selasa (16/10), ditaksir mencapai Rp 10 triliun dan meroket setelah diasah menjadi berlian. Para penemunya yang berjumlah 43 orang mendapat ganti senilai Rp 3,5 miliar. Namun, karena ada sanering (perubahan nilai uang dari Rp 1.000 menjadi Rp 1), akhirnya uang yang diterima hanya Rp 3,5 juta. Uang balas jasa ini kemudian dipakai untuk naik haji bagi penemu dan keluarganya serta pihak lain yang terlibat, semuanya berjumlah sekitar 80 orang. (Sumber http://tanahair.kompas.com/read/2012/10/29/1719296/Intan..Harta.Terpendam.di.Bumi.Cempaka).

Sedikit bercengkrama dengan Bapak-bapak pendulang disana memang sangat kelihatan sekali mereka memimpikan kejutan akan datangnya harapan sebuah intan permata. Dengan segala harap Bapak tua ini mengayuh ember berbentuk "caping" ini untuk mendapatkan si "galuh campaka".  Semoga meraka tidak hidup dalam mimpi.. mimpi yang misteri sebuah "Galuh Campaka" seperti layaknya penemuan tahun 1965 (cius amat sihh...)


Melihat sekilas proses pendulangan ini memang sangat sederharna, dengan mengambil isi dalam sungai berupa pasir berlumpur melalui pipa-pipa dengan mesin diesel mengalir ke tempat pendulangan yang mengalir deras dan selanjutnya digoyang dengan sebuah alat sederhana ini menunjukkan bagaimana mereka mengejar harapan dengan mengambil isi perut bumi. Pasir sisa bekas pendulangan diambil oleh truk-truk yang sudah siap untuk mengambilnya tentunya dijual kepada para pengguna. Semoga tidak merusak ekosisitem yang ada demi anak cucu penerus bumi Cempaka Banjarbaru Kalimantan Selatan...Semoga!!






"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah.. (QS. Shad:27)"



















Masa Kecilku


Aisyah belajar jalan

Bermain sama Mas Abid masa "GBS"


Ahsan Hanani "main batu nggak sembunyi tangan"



Share:

Dalam Catatan Blog Multiplyku

Dalam Catatan Multiplyku : fambudi.multiply.com





Apr 2, '09 9:00 PM
untuk semuanya
TRANS – KALIMANTAN
                                     
Berjalan menyusuri jalur trans Kalimantan ke arah kota Tanjung 200 km dari Kota Banjarbaru memang mengasik-kan,  lain dengan di pulau Jawa yang penuh dengan bangunan, rumah dan pertokoan di sepanjang jalan. Di Kalimantan berjalan disepanjang jalan akan di belai oleh alam hutan dan isinya termasuk semak belukar dan batu cadas jalanan.., ya begitulah sesuai  demografi Kalimantan yang diisi antara 11 - 83 jiwa per km persegi..anda bisa bayangkan... berteman dengan siapa. Ujung-ujungnya adalah sinergi pembangunan ekonomi yang belum merata atau bahkan hasil alamnya yang di grogoti temen-temen kita juga, jadi jangan cepat mengeluh untuk kita yang tinggal di Jawa.., mati lampu 1 jam saja sudah stress, mengeluh, di Pulau Kalimantan sehari semalam bisa 6 kali mati lampu..(cocok buat investasi jualan mesin genset),  bagi kita yang merasa pernah tinggal di Jawa harusnya selalu dalam ke-tasyakuran di masa sekarang dan akan datang.

Ada yang enak juga
Hari itu kami akan melakukan perjalan ke kota Tanjung dari kota Banjarbaru, kalau kita menuju ke arah kota Tanjung selain bertemu dengan antrian  dan hilir mudik truk batubara kita juga akan bertemu aneka  menu makanan daerah. Kota Kandangan, jangan lupa kita singgah sebentar untuk mencoba masakan khas kota ini, namanya Ketupat Kandangan. Ketupat kandangan terbuat dari ketupat beras dan ikan Haruan (iwak kutuk coro cah Semarang). Wiihh rasanya gurih..., mantap.. bumbu terbuat dari santan kelapa kental..  weehhhh sedappp, siapa mau datang ke Kalimantan Selatan?. (28-03-09)







































































































Feb 6, '09 7:12 AM
untuk semuanya
Ada sedikit cerita yang kami alami, semoga bermanfaat.
Sekitar tgl 17 Desember 2008 yang lalu anakku yang pertama Abid kelas 1 SD,  tiba-tiba tidak bisa berjalan, berbagai macam kesimpulan menggelantungi fikiran istriku dan diriku..., cobaan apakah ini ya Alloh..., anakku tidak bisa berjalan, mengenakan alas kakipun tidak bisa... ohh.....
Sehari setelah itu saya putuskan untuk diobservasi ke Rumah Sakit Daerah di Kota Banjarmasin..., dari diagnosa dokter syaraf bahwa anakku terserang semacam penyakit yang disebut GBS (Guillian Bare Syndrome). Akhirnya anakku masuk dalam perawatan dokter di Rumah sakit selama 11 hari, menjelang tahun baru dokter memberikan rekomendasi untuk dilakukan perawatan dirumah dengan harapan psikologi anakku tidak jenuh dan lebih enjoy. Akhirnya dalam kurun waktu 1 bulan anakku akhirnya bisa berdiri dan berjalan sendiri.. walaupun belum bisa berlari sebagaimana pada awalnya.., terimakasih Ya Alloh.. ampuni aku.....
Dalam tulisan ini saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Lelly, Sps (RSUD Ulin Banjarmasin) yang telah sabar memberikan support pada keluarga kami, terimakasih juga rekan-rekan dunia maya yang tak tersentuh oleh genggaman tangan yang telah memberikan supportnya khususnya Bp. Mohammad Yusuf di Surabaya yang telah share juga .. dan terimakasih rekan-rekan semua atas do'anya...
*)Saat ini anakku sudah bisa belajar di sekolah

Content List

Loading ... sabar ya...
Widget by Blogger
Sugeng Pinanggih...
Welcome....

Blog ini adalah migrasi dari fambudi.multiply.com yang berakhir 31 Desember 2012. Harapan kami blog ini bisa digunakan untuk menulis berbagai hal seputar kehidupan ini meliputi sosial, ekonomi dan bisnis, budaya dan tidak kalah penting adalah ilmu.

Sebelumnya kami minta maaf apabila ada kata kata yang tidak berkenan kepada para pembaca semua.

Kebenaran adalah milik Allah dan kesalahan adalah saya karena sifat jahilnya.

"Sesungguhnya solat, ibadah, hidup dan mati hanya karena Allah"


-0- -0-