Perjalananpun ada batasnya di usia 65, semoga perjalanan di dunia "Mbah Kakung Purwodadi" menjadikan amal pengantar kembali dengan Khusnul Khotimah pada sang Pencipta.
كُلُّ
نَفْسٍ
ذَائِقَةُ
اْلمَوْتِ،
وَ نَبْلُوْكُمْ
بِالشَّرّ وَ
اْلخَيْرِ
فِتْنَةً، وَ
اِلَيْنَا
تُرْجَعُوْنَ.
الانبياء:35
Tiap-tiap yang berjiwa akan
merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai
cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. [QS. Al-Anbiyaa’ : 35]
ياَيَّتُهَا
النَّفْسُ
اْلمُطْمَئِنَّةُ(27)
ارْجِعِيْ
اِلى رَبّكِ
رَاضِيَةً
مَّرْضِيَّةً(28)
فَادْخُلِيْ
فِيْ
عِبَادِيْ(29)
وَادْخُلِيْ
جَنَّتِيْ(30)
الفجر:27-30
Hai jiwa yang tenang. (27)
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridlai-Nya. (28) Maka
masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, (29) dan masuklah ke dalam
surga-Ku. (30)
[QS. Al-Fajr : 27-30]
ياَيُّهَا
النَّاسُ
اِنْ
كُنْتُمْ
فِيْ رَيْبٍ
مّنَ
اْلبَعْثِ
فَاِنَّا
خَلَقْنَاكُمْ
مّنْ تُرَابٍ
ثُمَّ مِنْ
نُطْفَةٍ
ثُمَّ مِنْ
عَلَقَةٍ
ثُمَّ مِنْ
مُضْغَةٍ
مُخَلَّقَةٍ
وَّ غَيْرِ
مُخَلَّقَةٍ
لّنُبَيّنَ
لَكُمْ، وَ
نُقِرُّ فِى
اْلاَرْحَامِ
مَا نَشَآءُ اِلَى
اَجَلٍ
مُّسَمًّى،
ثُمَّ
نُخْرِجُكُمْ
طِفْلاً
ثُمَّ
لِتَبْلُغُوْآ
اَشُدَّكُمْ،
وَ مِنْكُمْ
مَّنْ
يُّتَوَفّى
وَ مِنْكُمْ
مَّنْ
يُّرَدُّ
اِلى
اَرْذَلِ
اْلعُمُرِ
لِكَيْلاَ
يَعْلَمَ
مِنْ بَعْدِ
عِلْمٍ
شَيْئًا، وَ
تَرَى
اْلاَرْضَ
هَامِدَةً فَاِذَا
اَنْزَلْنَا
عَلَيْهَا
اْلمَآءَ
اهْتَزَّتْ
وَ رَبَتْ وَ
اَنْبَتَتْ
مِنْ كُلّ
زَوْجٍ
بَهِيْجٍ(5)
ذلِكَ
بِاَنَّ
اللهَ هُوَ
اْلحَقُّ وَ
اَنَّه
يُحْيِى
اْلمَوْتى وَ
اَنَّه عَلى
كُلّ شَيْءٍ
قَدِيْرٌ(6) وَ
اَنَّ
السَّاعَةَ
اتِيَةٌ لاَّ
رَيْبَ
فِيْهَا وَ
اَنَّ اللهَ
يَبْعَثُ
مَنْ فِى
اْلقُبُوْرِ(7)
الحج:5-7
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan
(dari qubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari
tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan
diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun
yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah. (5)
Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang
haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala suatu, (6)
dan sesungguhnya hari qiyamat itu
pastilah datang, tak ada keraguan padanya, dan bahwasanya Allah membangkitkan
semua orang di dalam qubur. (7) [QS. Al-Hajj : 5-7]
Kesabaran dan semangat ringantanganmu semoga dapat diteruskan anak dan cucu-cucumu,
dan berpegang pada tali Tauhid "Laillahaillahu", sebagai perjanjian kita kepada-Nya.
Dan (ingatlah),
ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka
dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami),
kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari
kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, (QS. 7 : 172 :)
Yang dapat kami lakukan adalah mendoakanmu, berkunjung pada Saudara-saudara kerabat dan sahabat..
عَنْ
اَبِى
اُسَيْدٍ
مَالِكِ بْنِ
رَبِيْعَةَ
السَّاعِدِيِّ
قَالَ:
بَيْنَمَا نَحْنُ
جُلُوْسٌ
عِنْدَ
رَسُوْلِ
اللهِ ص اِذْ
جَاءَ رَجُلٌ
مِنْ بَنِى
سَلَمَةَ
فَقَالَ: يَا
رَسُوْلَ
اللهِ، هَلْ
بَقِيَ مِنْ
بِرِّ
اَبَوَيَّ
شَيْءٌ
اَبَرُّهُمَا
بِهِ بَعْدَ
مَوْتِهِمَا؟
قَالَ:
نَعَمْ.
اَلصَّلاَةُ
عَلَيْهِمَا،
وَ
اْلاِسْتِغْفَارُ
لَهُمَا، وَ اِنْفَاذُ
عَهْدِهِمَا
مِنْ
بَعْدِهِمَا،
وَ صِلَةُ
الرَّحِمِ
الَّتِى لاَ
تُوْصَلُ
اِلاَّ
بِهِمَا وَ
اِكْرَامُ
صَدِيْقِهِمَا.
ابو داود و
ابن ماجه و
ابن حبان فى
حديث صحيحه
Dari Abu Usaid
Malik bin Rabi'ah As-Sa'idi, ia berkata : Pada suatu waktu kami duduk di
samping Rasulullah SAW, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani
Salamah, lalu bertanya : "Ya Rasulullah, apakah masih ada kesempatan
berbhakti kepada kedua orang tua saya yang bisa saya lakukan sesudah keduanya
meninggal dunia ?". Beliau SAW menjawab : "Ya, masih ada. Yaitu
menshalatkannya, memohonkan ampunan bagi mereka berdua, menyempurnakan
(melaksanakan) janji-janjinya sesudah mereka meninggal dunia, menyambung
persaudaraan yang kamu tidak menyambungnya kecuali melalui keduanya, dan memulyakan
shahabat-shahabat keduanya". [HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban di dalam
hadits shahihnya]
عَنْ
اَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ رض
اَنَّ
رَسُوْلَ
اللهِ ص
قَالَ: اِنَّ
اْلعَبْدَ
لَيَمُوْتُ
وَالِدَاهُ
اَوْ
اَحَدُهُمَا
وَ اِنَّهُ لَهُمَا
لَعَاقٌّ
فَلاَ
يَزَالُ يَدْعُوْ
لَهُمَا وَ
يَسْتَغْفِرُ
لَـهُمَا حَتَّى
يَكْـتُـبَهُ
اللهُ
بَارًّا.
البيهقى فى
شعاب الايمان
Dari Anas bin
Malik RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya ada seseorang
hamba yang ibu-bapaknya telah meninggal dunia atau salah satunya, hamba itu
(dahulunya) durhaka dan tidak berbhakti kepadanya. Lalu ia selalu mendoakan
kebaikan kepada ibu-bapaknya dan selalu memohonkan ampunan bagi mereka berdua,
sehingga Allah mencatatnya sebagai orang yang berbhakti". [HR Baihaqi di dalam Syu'abul
Iman]
عَنْ
مَالِكِ بْنِ
زُرَارَةَ رض
قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ
اللهِ ص:
اِسْتِغْفَارُ
اْلوَلَدِ ِلاَبِيْهِ
مِنْ بَعْدِ
اْلمَوْتِ
مِنَ اْلبِرِّ.
ابن النجار.
Dari Malik bin
Zurarah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Permohonan ampunan dari
anak untuk orang tuanya sesudah meninggalnya adalah termasuk berbhakti". [HR. Ibnu Najjar]
عَنِ
ابْنِ عُمَرَ
رض قَالَ:
قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ
ص اِذَا مَاتَ
اْلاِنـْسَانُ
انْقَطَعَ
عَمَلُهُ
اِلاَّ مِنْ
ثَلاَثٍ.
صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ
اَوْ عِلْمٍ
يُـنْـتَـفَعُ
بِهِ اَوْ
وَلَدٍ
صَالِحٍ
يَدْعُوْ
لَهُ. البخارى
و مسلم و ابو
داود
Dari Ibnu Umar
RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Apabila manusia itu meninggal
dunia, maka terputuslah amal-amalnya kecuali tiga hal. Sedekah jariyah, atau
ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shalih yang mendoakannya". [HR. Bukhari dan Abu Dawud]
عَنِ
اَبِى
هُرَيْرَةَ
اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ
ص قَالَ:
اِذَا مَاتَ
ابْنُ آدَمَ
انْقَطَعَ
عَنْهُ
عَمَلُهُ
اِلاَّ مِنْ
ثَلاَثٍ. صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ
اَوْ عِلْمٍ
يُـنْـتَـفَعُ
بِهِ اَوْ
وَلَدٍ
صَالِحٍ
يَدْعُوْ
لَهُ. مسلم
Dari
Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW telah bersabda : "Apabila anak Adam
itu meninggal dunia, maka terputuslah amal-amalnya kecuali tiga hal. Sedekah
jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shalih yang mendoakannya". [HR. Muslim]
QS 53:38-39
(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain,
dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
Mudah-mudahan Allah mempertemukan kita
Ar Roa'ad 22-24 :
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan
Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami
berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta
menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat
tempat kesudahan (yang baik),(QS. 13:22)
(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya
bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya,
isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu;(QS. 13:23)
(sambil mengucapkan):` Salaamun alaikum bima shabartum `. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.(QS. 13:24)
At Thur 21 :
Dan orang-orang yang beriman, serta anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu
mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala
amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.(QS. 52:21)