Bagaimana Umurmu yang sudah kau lalui..?
(for me in muhasabah, Blpp 16-02-2013)
"Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui"(QS 23:114)
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalannya. Dan
sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya dan jelek
amalannya.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Abu Bakrah z,
lihat Shahih Al-Jami’ no. 3297)
“Janganlah salah seorang dari kalian menginginkan kematian karena
penderitaan yang menimpanya. Jika mau tidak mau harus berbuat hendaklah
ia mengucapkan: ‘Wahai Allah, hidupkanlah aku jika memang hidup lebih
baik bagiku. Dan wafatkanlah aku jika kematian lebih baik bagiku.” (HR.
Al-Bukhari no. 5671)
Panjangnya umur bukan jaminan seorang selamat dari adzab. Lihatlah
bagaimana orang Yahudi sangat berambisi untuk diberi umur panjang. Allah
l berfirman:
“Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal
umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya dari siksa.”
(Al-Baqarah: 96)
Adapun seorang mukmin tidaklah bertambah umur kecuali bertambah
kebaikan.
“Wahai Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, pengecut, dan kepikunan.” (HR. Al-Bukhari no. 6367)
“Orang yang sudah tua senantiasa berhati muda pada dua perkara: dalam
cinta dunia dan panjangnya angan-angan (yakni panjangnya umur).” (HR.
Al-Bukhari no. 5941)
“Sehingga apabila dia telah dewasa dan usianya
mencapai empat puluh tahun, ia berdo’a : “Ya Tuhanku,
tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat ENGKAU yang telah ENGKAU berikan kepadaku
dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shalih yang ENGKAU
ridhoi; berilah kebaikan kepadaku dengan memberikan kebaikan kepada anak cucuku.
Sesungguhnya aku bertobat kepada ENGKAU dan sesungguhnya aku termasuk orang2
yang berserah diri.”” (Al-Qur’an, Surat Al-Ahqaf, ayat
15).