thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks thinks

Bersama Mentari

Mentari di pagi hari di lereng desa Karangrejo Karanganyar Jawa Tengah

Labirin Palaihari

Salah satu tempat wisata yang berada di agrowisata PKK Tambang Ulang, Kab. Tanah Laut Kalimantan Selatan

Wisata Bunga

Bunga yang cukup langka unik dan indah

Silaturahim Mudik 2012

Kegiata anak-anak saat berkunjung di Kota Karanganyar pada acara Silaturahim keluarga

Bukan Tukang Photo

Foto ini diambil must_eddy dalam perjalanan dari Pasar Apung kota Banjarmasin 8 September'16 di pagi hari (di https://www.flickr.com/photos/must_eddy)

Cempedak

Buah Cempedak
Cempedak adalah tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa dan keharumannya seperti nangka, meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah durian. Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Semenanjung Malaya termasuk Thailand, dan sebagian Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat.
 
Dikenal secara luas sebagai cempedak atau campedak, buah ini juga memiliki beberapa nama lokal seperti bangkong (cempedak hutan, bentuk liar di Malaysia)[2], baroh (Kep. Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (Minangkabau) tiwadak (Banjar) dan lain-lain.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Cempedak). 

Cempedak Goreng
Orang Banjar mana yang tidak kenal dengan cempedak, pada orang tertentu cempedak bisa menjadi makanan favorit  yang dapat kita temukan di Banjarbaru Kalimantan. Cempedak bisa kita makan dalam keadaan segar atau dapat kita olah sebagai camilah dengan rasa mirip nangka. Buah cempedak bisa di goreng dengan campuran terigu gula dan garam, sedangkan bijinya dapat di goreng, direbus atau dibakar. Kulit dalam cempedak jangan dibuang karena kulitnya bisa menjadi makanan favorit Anda bisa disayur atau di goreng dijadikan makanan yang dikenal dengan nama mandai. Belum ke Banjar kalau belum merasakan makan mandai.

Mandai
Mandai diambil dari kulit cempedak yang diiris dan direndam dalam air garam agara awet dan melunakkan teksturnya kulitnya. Cempedak bagi masyarakat Banjar sangat mudah didapatkan pada musim-musim tertentu harga tergantung berat, rata-rata harga 15.000 sampai dengan 20.000 tergantung ukuran. Demikian sekilas tentang buah cempedak, dan jangan lupa bila berkunjung ke Banjar untuk kuliner mandainya.









Buah cempedak yang dibuang kulit luarnya


Buah Cempedak






Ilmu rambu-rambu


 
وَلَا تَقْفُ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ    ؕ  اِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُوْلًا

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kami tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hatisemuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya " (QS. Al-Isra': Ayat 36)

Segala sesuatu itu perlu ilmu, ya karena tanpa ilmu tidak ada lampu tidak ada cahaya yang menerangi. Bayangkan saja  kita akan melakukan perjalanan naik mobil sendiri ke Jakarta, apa saja yang perlu kita siapkan, coba kita rinci :

  • Bisa menyetir, tentunya kita perlu belajar menyetir mobil kepada siapa kita belajar ya tentunya ke ahlinya yang memahami bidang tersebut, kita kursus  atau belajar kepada orang yang sudah berpengalaman menyetir mobil.
  • SIM (Surat Ijin Mengemudi), kita tahu peraturan di Indonesia walaupun kita sudah bisa naik mobil tetapi tidak punya SIM ya tentu tidak di ijinkan karena nanti akan kena tilang, sehingga perlu belajar peraturan lalulintas, sehinga faham rambu-rambu lalulintas.
  • Tahu rute perjalanan, sudah bisa naik mobil dan punya SIM belum cukup, perlu faham rute perjalanan yang aman dan nyaman, ilmunya ya bertanya dan mengikuti petunjuk perjalanan, bertanya pada orang, pakai teknologi  maps, taati peraturan lalulintas.
  • Bekal, tidak kalah penting bekal perjalanan jangan lupa kita perlu uang untuk beli bahan bakar, makanan diperjalanan, sehingga kita perlu tahu ilmunya mana premium, mana solar berapa harganya biar tidak tertipu.
Konsekuensi bila  kita melanggar aturan berlalulintas adalah  kita akan kena tilang yang harus kita pertanggungjawabkan pada orang atau lembaga yang menentukan peraturan, karena bisa membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain. Demilkianlah ilmu  naik mobil ke Jakarta, tentunya pekerjaan-pekerjaan lain juga perlu ilmu. Demikian juga dengan ibadah, dalam ibadahpun kita jangan mengira-ngira, kata si fulan  ini baik ini tidak, ini berdosa dan ini berpahala, semua perlu ilmu, bukan kata si fulan. Karena sesungguhnya "ini baik dan benar itu dari Allah bukan menurut angan-angan kita yang kosong" (An-Nisa' :123). 
  
Sehingga kita tidak menjadi orang-orang seperti ini :

قُلْ هَلْ نُـنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًا   
"(Katakanlah, "Apakah akan Kami beritahukan kepada kalian tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?)" lafal A'maalan menjadi Tamyiz atau keterangan pembeda yang bentuknya sama dengan Mumayyaz. Kemudian Allah swt. menjelaskan siapa mereka yang merugi itu, melalui firman berikutnya."
(QS. Al-Kahf: Ayat 103)

اَ لَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا
"(Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini) amal perbuatan mereka batil tidak diterima (sedangkan mereka menyangka) menduga (bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya) yang pasti mereka akan menerima pahala karenanya."
(QS. Al-Kahf: Ayat 104)

Allah SWT berfirman:

وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ وَرَحْمَتُهٗ لَهَمَّتْ طَّآئِفَةٌ مِّنْهُمْ اَنْ يُّضِلُّوْكَ   ؕ  وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّاۤ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَضُرُّوْنَكَ مِنْ شَيْءٍ   ؕ  وَاَنْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُ  ؕ  وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا
"Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu (Muhammad), tentulah segolongan dari mereka berkeinginan keras untuk menyesatkanmu. Tetapi mereka hanya menyesatkan dirinya sendiri, dan tidak membahayakanmu sedikit pun. Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah) kepadamu dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum engkau ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar." (QS. An-Nisa': Ayat 113)

Demikianlah kita dituntut menjadi orang yang berilmu sehingga menjadi cerdas tidak mudah dikelabui orang lain. Ilmu dulu baru bertindak, karena apa yang kita lakukan mulai mata, pendengaran dan rajanya yaitu "hati" akan diminta pertanggungjawabanya, dan semua kembali ke kita seperti pengendara mobil di atas.

Content List

Loading ... sabar ya...
Widget by Blogger
Sugeng Pinanggih...
Welcome....

Blog ini adalah migrasi dari fambudi.multiply.com yang berakhir 31 Desember 2012. Harapan kami blog ini bisa digunakan untuk menulis berbagai hal seputar kehidupan ini meliputi sosial, ekonomi dan bisnis, budaya dan tidak kalah penting adalah ilmu.

Sebelumnya kami minta maaf apabila ada kata kata yang tidak berkenan kepada para pembaca semua.

Kebenaran adalah milik Allah dan kesalahan adalah saya karena sifat jahilnya.

"Sesungguhnya solat, ibadah, hidup dan mati hanya karena Allah"


-0- -0-